Hasil Penerbit Pinggiran
Hasil
yang dimaksud adalah biografi dan buku yang berkaitan dengan biografi yang
diterbitkan oleh CV Penerbit Emerson. Namun, yang ditampilkan hanya cover buku yang pernah terbit.
CV
Penerbit Emerson resmi berdiri pada 11
Januari 2010 berdasarkan Akte Notaris Derita Kurniawati, S.H., No. 32 tanggal
yang sama. Pendirinya terdiri atas sivitas akademika UGM: Susanti Nurul Amri
(mahasiswa), Sudarmana (karyawan), dan Ana Nadhya Abrar (dosen). Sejak awal
berdiri, penerbit ini berniat untuk hanya menerbitkan : (i) biografi, (ii)
otobiografi, (iii) profil lembaga, (iv) obituari, (v) mozaik profil, dan (vi)
buku panduan tentang penulisan biografi dan profil lembaga.
Pemilihan
jenis buku di atas merupakan jawaban ego dari para pendiri Penerbit Emerson sekaligus visi tentang perlunya
keseimbangan antara informasi yang berasal dari tokoh yang populer dan yang
tidak populer. Dalam bisnis penerbitan biografi dan sejenisnya, banyak para
tokoh populer memilih penerbit-penerbit besar dan populer untuk menerbitkan
biografi mereka. Namun, Penerbit Emerson berusaha
mencari tokoh yang tidak populer namun memiliki nilai-nilai luhur yang bisa dijadikan
inspirasi buat masyarakat. Dalam konteks inilah kemudian Penerbit Emerson disebut sebagai penerbit
pinggiran.
Melalui
penerbitan biografi itu, Penerbit Emerson ingin
menyampaikan berbagai wacana ke dalam
kehidupan masyarakat. Wacana itu bersama-sama dengan wacana yang dikandung oleh
tokoh biografi yang diterbitkan penerbit populer akan memasuki arena
pertarungan dalam kehidupan masyarakat. Dalam pertarungan itu, hanya wacana
yang dominan yang akan menang.
Apakah wacana yang berasal dari biografi yang
diterbitkan Penerbit Emerson akan muncul
jadi pemenang? Entahlah! Yang jelas Penerbit
Emerson siap menghadirkan wacana yang bisa bertarung dengan wacana yang
dilahirkan oleh biografi dari penerbit populer. Sampai awal April 2013, Penerbit Emerson telah menerbitkan lima buku,
yaitu: (i) Yang Tak Terelakkan
(2009), (ii) Bagaimana Menulis Biografi:
Perspektif Jurnalisme (2010), (iii) Drs.
Wellington Lod Wenda, M.Si: Pemimpin Papua Yang Takut Pada Tuhan
(2011), (iv) Nyanyi Kasih 33 Alumni SMA 1 Bukittinggi 1977 (2012), dan (v) Paulus Effendi Lotulung: Tenang, Tapi Tajam
Bergulat Lahirkan Keadilan (2013).
Semua
buku di atas ditulis oleh Ana Nadhya Abrar (Abrar). Bagi Abrar, menulis biografi berarti mempraktikkan keahliannya
dalam bidang jurnalisme. Dia yakin, pengetahuan dan pengalamannya sebagai
pemegang Ph.D dalam jurnalisme mampu melahirkan biografi yang mampu bersaing
dengan biografi karya biograf lain, sehingga Penerbit
Emerson sebagai penerbit pinggiran bisa tetap eksis.
0 komentar: