Bordir Kerawang Gayo Untuk Orang Pinggiran
Kita
bisa membaca berbagai penjelasan tentang bordir kerawang gayo di
internet. Dari semua penjelasan itu, terdapat enam hal penting,
yakni,
Pertama, kerawang gayo merupakan satu produk budaya
lokal yang terdapat di dataran tinggi Gayo, baik di Aceh Tengah,
Bener Meriah maupun Gayo Lues. Produk ini menjadi kebanggaan
masyarakat Gayo karena selain memiliki nilai keindahan dari segi
bentuknya, juga sangat bermakna dalam kehidupan masyarakat Gayo.
Kedua,
pada mulanya kerawang gayo merupakan kain adat
suku Gayo, yang biasa digunakan pada saat acara pernikahan, sunatan,
Tari Bines, Tari Didong, dan acara-acara adat orang Gayo lainnya.
Ketiga,
kini kerawang gayo mulai dipakai untuk
hiasan dinding, alas meja, motif pakaian, tas, dompet, sepatu dan
sebagainya.
Keempat,
bahan dasar kerawang gayo adalah kain berwarna hitam. Warna hitam
sengaja dipilih karena bisa memberikan kehangatan sesuai dengan
tempat tinggal masyarakat Gayo yaitu di dataran tinggi Gayo dengan
suhu yang dingin.
Kelima,
motif kerawang gayo yang asli terdiri atas (i) emun berangkat
(ii) pucuk rebong (iii) tapak tikus, dan (iv) tai
kukur. Kalaupun ada motif lain, biasanya ia merupakan kombinasi
dari motif-motif asli tersebut.
Keenam,
warna benang kerawang gayo biasanya
terdiri atas empat warna, yakni kuning, merah, hijau, dan putih.
Warna kuning bermakna kebesaran dan keagungan. Warna merah
melambangkan keberanian. Warna hijau menunjukkan kesuburan. Sedangkan
warna putih melambangkan kesucian.
Dengan
semua penjelasan di atas, nikmatilah foto kerawang gayo ini, yang
merupakan hadiah Harinawati buat diriku sebagai pembimbing tesisnya.
Hadiah ini kujadikan koleksi Museum
Orang Pinggiran.
0 komentar: