Sulaeman: Potret Pengusaha Penyandang Cacat Idola


Sulaeman, kelahiran Brebes, 1963, bukan penyandang cacat biasa
Tiada suara mengeluh keluar dari mulutnya
Tiada ungkapan penyesalan terlintas dalam pikirannya
Tiada kata malas dalam kamus hidupnya
Dia malah memperlihatkan kemandiriannya
Mengulurkan tangan, menolong sepuluh penyandang cacat lainnya
Bekerja bersama-sama membesarkan Fanri Collection,
yang menjadikan kerajinan kulit ikan pari dan kulit sapi sebagai garapannya


Sulaeman tidak mau tenggelam memproduksi saja berbagai jenis dompet,
sabuk, sarung hp, dan gantungan kunci buatannya
Dia bekerja keras membangun pasar untuk hasil produksinya
Segala teknologi komunikasi dan informasi digunakannya
Mulai dari telepon, web, hingga email yang dia punya
Hasilnya tentu saja luar biasa
Uang Rp 50-100 juta per bulan menjadi omsetnya.


Bagi Sulaeman, hidup harus diperjuangkan sekuat tenaga
Orang lain harus dihargai dengan segala kemanusiaannya
Etos ini juga ditanamkannya kepada sepasang anaknya,
yang sudah menjadi mahasiswa
Semangat ini juga dipraktikkannya ketika melayani pelanggannya,
yang kebanyakan datang dari Bandung dan Jakarta
Tidak heran bila banyak orang senang berbisinis dengannya
Apalagi dia bisa memenuhi segala pesanan kliennya sesuai tenggatnya


Kalau dihitung dari lama Sulaeman berusaha
Tetap saja dia pengusaha yang punya kharisma
Dalam waktu 20 tahun (1994-2014), galeri dan workshop-nya sudah meng-Indonesia
Pikirannya tidak lagi bercabang kemana-mana
Dia ingin mempertahankan usahanya dan menolong penyandang cacat lainnya
Suatu tekad yang sangat mulia.

Sukoharjo, 26 Desember 2014

0 komentar:

Copyright © 2013 Museum Orang Pinggiran and Blogger Templates.