Harman: Penambang Pasir di Danau Kerinci Yang Punya Kedaulatan Diri


Sudah sepuluh tahun Harman menjadi penambang pasir di danau Kerinci
Sejak dia berumur 28 tahun
Sudah lama pula Harman memperoleh penghasilan 70 ribu per hari
Sejak dia mengikat perjanjian dengan pemilik peralatan menambang pasir
Sudah lama juga Harman merasa hidupnya serba kurang
Sejak istrinya jatuh tergeletak sakit tak bisa berbuat apa-apa
Namun, dia tidak pernah mau berhutang

Setiap ingat akan masa depan anaknya yang empat orang
Harman selalu tercenung
Harapannya agar anak-anaknya bisa bersekolah tinggi
Seolah-olah tidak akan pernah menjadi kenyataan
Lihatlah, kerja kerasnya setiap hari
Tetap saja tak mampu mengantarkan si sulung jadi mahasiswa
Si Sulung yang lulusan SMA hanya bekerja serabutan setiap hari

Harman tidak pernah mengeluh
Yang penting baginya semua anak-anaknya bisa cepat mandiri
Harman tidak suka berkeluh-kesah
Yang penting baginya nasib anak-anaknya bisa lebih baik daripada nasib dirinya
Harman tidak keberatan hidup prihatin
Yang penting baginya bisa menabung agar kelak punya peralatan menambang pasir sendiri
Untuk menegakkan kedaulatan dirinya

Mempertahankan kedaulatan diri itulah
Yang membuat Harman tidak pernah mau berhutang
Yang menjadikan Harman tidak mau dijajah oleh pemilik peralatan menambang pasir
Yang menjadi pembeda Harman dengan penambang pasir lainnya
Yang membuat Harman tetap menyayangi dan merawat istrinya dengan penuh kasih sayang
Yang menjadikan Harman tetap berkuasa atas dirinya
Suatu teladan yang segar di saat orang mulai tidak malu menggadaikan kedaulatannya


                                                                                                              Sumerep, 14 Januari 2015

0 komentar:

Copyright © 2013 Museum Orang Pinggiran and Blogger Templates.