Biografi Orang Pinggiran : PEBE
Pujono
Bayu: Memecah Batas Kemiskinan
Penulis: Basuki Agus Suparno
Penerbit: Total Media, Yogyakarta
Tahun Terbit: 2012
Biografi ini
memuat beberapa pengakuan Pujono Elly Bayu Effendi (PEBE), aktor dalam buku Pujono Bayu: Memecah Batas Kemiskinan.
Pertama, dia ingin mewariskan prinsip-prinsip dalam memperjuangkan masa
depannya kepada anak keturunannya. Kedua, dia berharap anak-anak dan
karyawan-karyawannya termotivasi lebih keras untuk memecah batas kemiskinan.
Ketiga, dia bercita-cita agar buku itu menjadi inspirasi bagi masyarakat banyak
untuk memerangi kemiskinan (halaman ix-x).
Biografi ini juga
memuat wacana-wacana penting milik PEBE, seperti: pekerja keras sejak kecil
(halaman 4-7), mudah belajar dari “alam” (halaman 10), bisa mengendalikan diri
(halaman 11), dan berani keluar dari kungkungan kultural (halaman 42).
Biografi ini
memperlihatkan pula bahwa PEBE adalah seorang wirausahawan. Ia membuktikan
bahwa PEBE memiliki jiwa kewirausaahan. Ia, bahkan, mampu menunjukkan
kepiawaian PEBE dalam melihat
dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis dan
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang
tepat agar bisa mengambil keuntungan.
Lebih dari itu, biografi ini menjelaskan
apa yang dilakukan PEBE dalam mengontrol manajemen bisnisnya, yakni mengangkat supervisor (halaman 188). Ia juga
menjelaskan bagaimana PEBE harus mengawasi supervisornya,
yaitu melalui orang kepercayaannya secara diam-diam (halaman 189).
Bertolak dari
kenyataan ini, kita bisa mengatakan bahwa penulis biografi ini, Basuki Agus
Suparno, memiliki pengetahuan yang luas dan dalam tentang PEBE. Pengetahuan
inilah yang dituliskannya dalam buku Pujono
Bayu: Memecah Batas Kemiskinan.
Permasalahannya
kemudian, siapa sebenarnya PEBE? PEBE adalah orang pinggiran. Dia lahir di
pinggir Randualas, Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi.
Sejak kecil dia diasuh oleh neneknya yang miskin. Begitu miskinnya, sehingga
sang nenek menumpang tinggal di tanah milik tetangganya. Sedangkan untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari, sang nenek menjadi buruh sawah dan buruh
dagang.
Namun, berkat kerja keras dan tekad yang
pantang menyerah, akhirnya PEBE berhasil menjadi seorang wirausahawan sukses di
Kabupaten Sragen. Begitu suksesnya, sehingga dia bisa mensponsori Agus
Fatchurrahman maju menjadi calon Bupati Kabupaten Sragen. Beruntung, Agus
menang dalam pemilihan bupati.
Nah, perjalanan hidup PEBE dan
pergumulannya dengan nasib sejak lahir hingga menjadi wirausaha sukses itulah
yang dikisahkan oleh penulis biografi ini. Tidak lupa pula dikisahkan sikap
PEBE setelah menjadi wirausaha sukses: tetap bekerja keras, mempertahankan
moral baiknya dan membantu mereka yang ingin memajukan dirinya.
0 komentar: