Batu Asahan Orang Pinggiran

        Penduduk Kecamatan Suliki, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat menggunakan batu asahan ini untuk mempertajam pisau, parang, golok, bahkan pacul. Mereka tidak menggunakan kristal asahan seperti yang digunakan oleh orang-orang di kota. Mereka merasa nyaman menggunakan batu asahan, sekalipun harus mengeluarkan energi lebih banyak. 

Bagi masyarakat Suliki, bekerja merupakan perwujudan eksistensi diri. Sepanjang bisa bekerja, mereka sudah senang. Mereka eksis. Namun, mereka akan menjadi lebih senang lagi bila memperoleh hasil kerja yang lumayan besar.

Batu asahan yang dipakai masyarakat Suliki ini merupakan hasil kerja anggota masyarakat Suliki sendiri. Ada penduduk yang menambangnya dari bukit batu yang terdapat di sekitar Suliki. Dengan kata lain, batu asahan tersebut merupakan produk lokal.

Tentu saja hasil penambangan batu asahan Suliki melebihi kebutuhan masyarakat Suliki. Ini melahirkan ide di benak penambang untuk mengirimkan batu asahan Suliki ke berbagai kota, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Padangpanjang, Padang dan sebagainya. Tidak heran bila batu asahan Suliki ini sangat populer di kota-kota tersebut.

Persoalan yang kemudian muncul adalah, sampai kapan orang-orang di berbagai kota tersebut masih mau menggunakan batu asahan Suliki? Tidak mudah menjawab pertanyaan ini dengan tepat. Sebab, masyarakat mengalami perubahan seiring dengan perjalanan waktu. Tidak jarang perubahan itu malah menyingkirkan sesuatu yang baik pada masa lalu. Namun, kita berharap batu asahan Suliki ini akan selalu dimanfaatkan masyarakat, paling tidak masyarakat Suliki sendiri.

1 komentar:

  1. saya tertarik untuk memasarkan batu asah suliki ini.
    Adakah yang bisa bantu atau kontak penambang batunya.
    Hub. Saya WA 0895 2193 9361 Agus

    BalasHapus

Copyright © 2013 Museum Orang Pinggiran and Blogger Templates.