Tas Orang Pinggiran
Suatu
hari seorang perempuan berumur di atas 60 tahun, penduduk Nagari Pandam Gadang,
Kecataman Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat,
pergi ke Bukittinggi. Dia melayat kenalannya yang meninggal dunia di sana. Dia
membawa tas terbuat dari mensiang atau
lingi dalam bahasa Jawa yang disebut kambuik. Kambuik itu tersandang di pundaknya.
Dengan
tenangnya ibu itu menjawab. “Bisa untuk meletakkan apa saja. Fungsinya sama
saja dengan tas. Di kampung kami, kambuik
ini menjadi tas serba guna”.
“Bagus,
ya,” kata sang ahli waris.
“Berminat?
Kalau ya, saya tinggalkan saja di sini,” jawab sang ibu.
Buru-buru
sang ahli waris menjawab, ”Ya. Terima kasih, Bu.”
Entah
mengapa, ahli waris orang yang meninggal itu menyerahkan kambuik itu kepadaku. Aku lantas menyebutnya sebagai tas orang
pinggiran dan menjadikannya sebagai koleksi Museum Orang Pinggiran.
Adakah info dimana sy bisa mendapatkan tas kambui ini ?
BalasHapus