Memoar Orang Terpinggirkan : Tuhan, Pergunakanlah Hati, Pikiran dan Tanganku


Tuhan, Pergunakanlah Hati, Pikiran dan Tanganku:
Pledoi Omar Dani
Penulis: Benedicta A. Surodjo dan JMV. Soeparno
Penerbit: PT Media Lintas Inti Nusantara
untuk ISAI (Institut Studi Arus Informasi)
             Bulan Terbit: September 2005

Memoar ini terdiri atas duabelas bab. Bab VIII-Bab XI berkisah tentang tuntutan, pembelaan, duplik, dan putusan Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) tentang Omar Dani. Keputusan Mahmilub sangat keras. Menghukum mati Omar Dani. Mengenai putusan ini, memoar tersebut menukil:

Menghukum Tertuduh tersebut karena kejahatan itu dengan Hukuman Mati dengan tambahan mencabut haknya atas pemilikan (i) Bintang Republik Indonesia Kelas III, (ii) Bintang Shakti, (iii) Satyalencana Kesetiaan 8 Tahun No. 70849, (iv) Gerakan Operasi Milter III No. 53014, (v) Gerakan Operasi Militer IV No. 69513, (vii) Gerakan Operasi Milter V No. 60508, (viii) Gerakan Operasi Milter VI No. 58009, (viii) Gerakan Operasi Milier VII No. 34508, dan (ix) Satyalencana Sapta Marga No. 17033.

Mengapa Omar Dani dijatuhi hukuman mati dan dicabut semua haknya untuk berbagai anugera bintang jasa tersebut? Benarkah dia terlibat dalam Gerakan 30 September PKI 1965? Memoar ini berkisah bahwa Omar Dani merupakan pendukung Bung Karno. Dia ngefans banget sama Bung Karno. Sikap ini membuat Presiden Soeharto membencinya. Presiden Soeharto pun berusaha menjatuhkan Omar Dani.

Memoar ini mengisahkan berbagai sikap dan tindakan yang dilakukan Presiden Soeharto untuk menyingkirkan Omar Dani. Itulah sebabnya memoar ini tergolong memoar orang yang terpinggirkan. Melihat keadaan ini, beberapa 11 tokoh memberikan testimoni, antara lain: Soedarpo Sastrosatomo, Sotomo Adisasmito, Sudarmo Martonagoro, dan Tino Saroenggallo. Testimoni mereka bisa disimak dalam Bab XII. 

0 komentar:

Copyright © 2013 Museum Orang Pinggiran and Blogger Templates.